Oleh : Dakiyat/172010001/MD 302 B
Indonesia memiliki begitu banyak kebudayaan, tradisi dan suku berbeda –
beda satu dengan yang lainnya. Setiap daerah memiliki nilai budaya yang beragam
dan unik. Dari berbagai ragam budaya dan tradisi yang ada, salah satunya
terdapat di Jawa Tengah, seperti tradisi yang disebut sedekah bumi. Yang sampai
saat ini masih tetap dilaksanakan serta telah melekat dan menjadi rutinitas
pada setiap tahunnya. Acara ini merupakan salah satu bentuk upacara adat
tradisional masyarakat di Jawa yang telah turun temurun dari nenek moyang
terdahulu.
Pada upacara adat sedekah bumi, seluruh masyarakat melakukan gotong
royong membersihkan perkampungan yang dipimpin oleh kepala dusun (mukden).
Upacara adat ini merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas
rahmat yang diberikan melalui panen yang melimpah.
Pengertian
Tradisi merupakan gambaran sikap dan perilaku manusia yang telah berproses
dalam waktu lama dan dilaksanakan secara turun-temurun dari nenek moyang.
Tradisi dipengaruhi oleh kecenderungan untuk berbuat sesuatu dan mengulang
sesuatu sehingga menjadi kebiasaan.
Sedekah bumi merupakan simbol dari rasa syukur dari hasil bumi yang
melimpah, dan biasanya di lakukan atas pelaksanaannya tiap tahun atau merupakan
tradisi tahunan
Pelaksanaan Tradisi Sedekah Bumi
Sebagai salah satu contoh adalah sedekah bumi yang di lakukan oleh
masyarakat Tawangsari Kecamatan Pabelan, kabupaten Semarang. Menurut Bapak Suhardi ( 60 Th )
Warga Desa Tawangsari menyatakan, ada dua tahapan. kegiatan sedekah bumi yang
dilaksanakan di desanya merupakan kegiatan turun temenurun yang dilaksanakan
tiap tahun. Pelaksanaannya kata beliau, diselenggarakan setiap bulan Agustus
atau setelah selesai panen raya ( padi, kacang, dan jagung ) dan membersihkan
sendang/ tempat mandi warga, sebelum
dibersihkan sendang tersebut di beri ikan lele dengan jumlah beberapa kilogram
dan lele tersebut di perebutkan para warga.
Dalam kegiatan sedekah bumi ini, penyelenggaran juga menggelar pagelaran
wayang kulit semalam suntuk dan tahlilan di rumah kepala dusun sebagai puncak
acara. Sebelum acara tahlilan, warga membawa makanan tradisional ( lemper, kue
apem, jenang dsb) dan hasil buminya untuk dikumpulkan di rumah kepala dusun.
Pelaksanaaanya dilakukan sekitar pukul 15.30 atau baqda asyar.
Setelah hasil bumi dikupulkan, kemudian diserahkan ke kepala dusun. Selanjutnya,
hasil bumi yang telah terkumpul itu kembali diberikan kepada warga.
Biasanya, puluhan warga yang datang ikut berebut untuk mendapatkan hasil bumi
tersebut.
Hasil bumi yang telah diberi doa dalam acara tersebut, dipercaya oleh masyarakat
setempat sebagai berkah yang bisa membawa kesuksesan maupun rezeki. Warga
percaya, jika mendapatkan hasil bumi yang telah diberi doa, akan membawa rezeki
melimpah bagi mereka.
Bapak Suhardi juga menyatakan bahwa dalam melaksanakan sedekah bumi juga
mengalami kendala – kendala yang salah satunya adalah iuran yang harus
dibayarkan. warga selalu mengelak dan tidak mau membayar iuran karena mahalnya
iuran yang harus dibayarkan. padahal iuran yang harus dibayarkan sebesar
50.000,- setiap kepala keluarga.
Nilai Yang Terkandung Dalam Upacara Sedekah Bumi
Dari acara / ritual sedekah bumi tersebut ada beberapa manfaat atau
nilai-nilai yang terkandung, yaitu :
1.
Memberikan
hiburan bagi masyarakat.
2.
Kerukunan
antar warga tetap terjalin melalui gotong royong dalam pelaksanaan upacara.
3.
Rasa
syukur atas rahmad yang diberikan oleh Tuhan melalui panen yang melimpah.
Masyarakat Tawangsari mempercayai bahwa, apabila acara sedekah bumi
tidak dilaksanakan ada rasa takut/khawatir di tahun yang akan datang tidak akan
mendapatkan panen yang melimpah tetapi malah mendapatkan bencana kekeringan
atau tanaman dirusak hama tikus dan lain – lain.
Tujuan Sedekah Bumi
Tujuan diadakannya sedekah bumi adalah terutama sebagai wujud syukur
atas nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan dan tetap memohon kepada-Nya agar
tetap diberikan nikmat yang lebih baik di tahun yang akan datang. Selain itu
juga dimaksutkan untuk menghindari dari kemungkinan terjadi dampak buruk yang
akan dihadapi oleh masyarakat Tawangsari terutama dalam hal pertanian.
Kesimpulan
Berdasarkan pada permasalahan sebelumnya, penulis membuat beberapa
kesimpulan mengenai ” Bagaimanakah acara upacara sedekah bumi itu dilaksanakan
di Desa Tawangsari Kec. Pabelan ? “ adapun kesimpulannya antara lain :
- acara sedekah bumi tidak dapat ditinggalkan oleh warga Tawangsari, sebab tradisi tersebut sudah ada sejak jaman dulu.
- setiap daerah memiliki budaya yang berbeda dan memiliki nbilai ritual yang tinggi.
- Bentuk syukur setiap daerah berbeda-beda tergantung pada ritual yang telah dilaksanakan sebelunya.
DAFTAR PUSTAKA
Suhardi (panitia Pelaksana)
tawangsari Pabelan 2012
http://mulfiblog.wordpress.com/2009/10/20/pengertian-tradisi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar