Oleh : Dhody Chandra 132012029
Masyarakat
merupakan kumpulan individu dan kelompok yang membentuk organisasi sosial yang
bersifat kompleks. Dalam organisasi sosial tersebut terdapat nilai-nilai dan
norma-norma sosial yang berfungsi sebagai aturan-aturan untuk bertingkah laku
dan berinteraksi dalam kehidupan masvarakat.
Adanya suatu
perubahan dalam masyarakat akibat perubahan
sosial bergantung pada keadaan masyarakat
itu sendiri yang mengalami perubahan sosial. Dengan kata lain, perubahan sosial yang terjadi tidak selamanya suatu kemajuan (progress).
Bahkan, dapat pula sebagai suatu kemunduran masyarakat.
Kecepatan
perubahan tiap daerah berbeda-beda bergantung pada dukungan dan kesiapan
masyarakat untuk berubah. Perbedaan perubahan tersebut dapat mengakibatkan
munculnya kecemburuan sosial, yang harus dihindari.
Dampak
Perubahan Sosial bagi Kehidupan Sosial
Terdapat
beberapa tanggapan masyarakat sebagai dampak perubahan
sosial yang
menimbulkan suatu ketidakpuasan, penyimpangan masyarakat, ketinggalan, atau
ketidaktahuan adanya perubahan, yaitu sebagai berikut.
- Perubahan yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan keinginan. Hal ini karena setiap orang memiliki gagasan mengenai perubahan yang mereka anggap baik sehingga perubahan yang terjadi dapat ditafsirkan bermacam-macam, sesuai dengan nilai-nilai sosial yang mereka miliki.
- Perubahan mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan. Hak istimewa yang diterima dari masyarakat akan berkurang atau menghilang sehingga perubahan dianggapnya akan mengancangkan berbagai aspek kehidupan. Untuk mencegahnya, setiap perubahan harus dihindari dan ditentang karena tidak sesuai kepentingan kelompok masyarakat tertentu.
- Perubahan dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus diikuti tanpa dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Pembahan juga dianggap membawa nilai-nilai baru yang modern.
- Ketidaktahuan pada perubahan yang terjadi. Hal ini mengakibatkan seseorang ketinggalan informasi tentang perkembangan dunia.
- Masa bodoh terhadap perubahan. Hal itu disebabkan perubahan sosial yang terjadi dianggap tidak akan menimbulkan pengaruh bagi dirinya.
- Ketidaksiapan menghadapi perubahan. Pengetahuan dan kemampuan seseorang terbatas, dampak perubahan sosial yang terjadi ia tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
Masalah
yang muncul atau dampak perubahan sosial
Perubahan
sosial mengakibatkan terjadinya masalah-masalah
sosial seperti kejahatan, atau kenakalan remaja. Meskipun begitu, tidak setiap masalah yang terjadi pada
masyarakat disebut masalah sosial. Tidak adanya kesesuaian antara ukuran-ukuran
dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan
sosial.
- Semula ada pendapat keliru yang menyatakan bahwa masalah sosial bersumber secara langsung pada kondisi-kondisi ataupun proses-proses sosial. Pendapat tersebut tidak memuaskan dan telah ditinggalkan. Hal pokok di sini bukanlah sumbernya, melainkan akibat dari gejala tersebut (baik gejala sosial maupun gejala bukan sosial yang menyebabkan terjadinya masalah sosial.
- Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau tidak. Dalam hal ini, urutannya sangat relatif.
- Adanya masalah-masalah sosial yang terbuka dan masalah-masalah sosial yang tertutup. Masalah sosial tersebut timbul akibat terjadinya kepincangan-kepincangan masyarakat karena tidak sesuainya tindakan-tindakan dengan norma-norma dan nilai-nilai masyarakat. Akibat hal tersebut, masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang dan berlawanan dengan nilai-nilai yang berlaku.
Masalah sosial
merupakan proses terjadinya ketidaksesuaian antara unsur-unsur dalam kebudayaan
suatu masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok-kelompok sosial. Dengan
kata lain, masalah sosial menyebabkan terjadinya hambatan dalam
pemenuhan kebutuhan warga masyarakat. Hal itu berakibat terjadi disintegrasi
sosial atau rusaknya ikatan sosial.
Proses
disintegrasi sebagai akibat atau dampak perubahan sosial yang terjadi
dalam masyarakat dapat berbentuk antara lain sebagai berikut :
1.
Pergolakan dan Pemberontakan
Proklamasi
dikumandangkan sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia dapat diterima di
berbagai daerah walaupun tidak secara bersamaan. Rakyat menyambut dan
mendukungnya. Oleh karena itu, segera dibentuk suatu tatanan dan kehidupan
sosial baru. Rangkaian peristiwa itu disebut revolusi. Adanya pergolakan dan
pemberontakan di berbagai daerah pascakemerdekaan, berlujuan untuk menjatuhkan
kedudukan penguasa pada saat itu, sekaligus menyatakan kelidaksetujuan mereka
terhadap ideologi pemerintah.
2.
Aksi Protes dan Demonstrasi
Aksi protes
disebut juga unjuk rasa yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Hal itu
terjadi karena setiap orang memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin
berbeda. Protes dapat terjadi apabila suatu hal menimpa kepentingan individu
atau kelompok secara langsung sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak
yang harus diterima. Akibatnya, individu atau kelompok tersebut tidak puas dan
melakukan tindakan penyelesaian.
Protes
merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat
terhadap suatu kekuasaan. Protes dapat pula terjadi secara tidak langsung
sebagai rasa solidaritas antarsesama karena kesewenang-wenangan pihak tertentu
yang mengakibatkan kesengsaraan bagi orang lain.
3.
Kriminalitas
Perubahan
sosial yang terjadi dalam kehidupan memberi peluang bagi setiap orang untuk
berubah, tetapi perubahan tersebut tidak membawa setiap orang ke arah yang
dicita-citakan. Hal ini berakibat terjadinya perbedaan sosial berdasarkan
kekayaan, pengetahuan, perilaku, ataupun pergaulan. Perubahan sosial tersebut
dapat membawa seseorang atau kelompok ke arah tindakan yang menyimpang karena
dipengaruhi keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi atau terpuaskan dalam
kehidupannya.
Perbuatan
kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus akan diuraikan sebagai akibat
terjadinya perubahan sosial yang menimbulkan kesenjangan kehidupan atau jauhnya
ketidaksamaan sosial. Akibatnya, tidak semua orang mendapat kebahagiaan yang
sama. Adanya perbedaan tersebut menyebabkan setiap orang memiliki penafsiran
yang berbeda-beda terhadap hak dan kewajibannya. Setiap orang harus mendapat hak
disesuaikan dengan kewajiban yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar