TOPIK : DAMPAK
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Oleh : Christinebetaubun_672012195_MD302A
KOMPAS.com - Bencana
alam kembali menghantam sejumlah wilayah di dunia pada tahun 2013. Sebabnya
beragam, mulai dari aktivitas lempeng Bumi hingga obyek antariksa. Diantara
banyak bencana, ada beberapa yang bisa dikatakan "super" di
kategorinya masing-masing. Apa saja?
Begitulah bunyi
paragraf pembuka sebuah berita di koran nasional yang menyinggung tentang
begitu banyaknya bencana alam yang terjadi di indonesia beberapa bulan terakhir
ini. Indonesia memang membuka tahun 2014 ini dengan berbagai Bencana alam. Bencana
alam itu terjadi berturut-turut di berbagai daerah, berawal dari, Banjir
bandang di Manado Sulawesi utara, banjir yang terjadi di Ibukota Jakarta 17
januari 2014, letusan
dahsyat Gunung
Sinabung, dan di akhiri dengan letusan Gunung Kelud Jawa Timur. Pertanyaannya
adalah apakah memang benar bencana-bencana ini terjadi semata-mata hanya karena
faktor meteorologi dan klimatologi ?
Memang, dari sisi meterologi dan klimatologi ini
dapat dijelaskan secara baik yaitu bahwa rata-rata becana alam tersebut,
diawali sebelumnya dengan hujan yang tak henti-hentinya selama beberapa hari,
yang dikarenakan adanya perubahan iklim akibat Pemanasan Global. Tetapi pertanyaannya
lagi, apakah penyebab dari Pemanasan global itu?
Menurut Spiritual
Science Research Fondation (SSRF) sebuah organisasi di indonesia yang meneliti
tentang penyebab Pemanasan Global di dunia dalam websitenya (www.spiritualresearchfoundation.org)
menemukan bahwa manusia
memberikan pengaruh terhadap iklim sampai batas 90%, sedangkan alam bereaksi
buruk terhadap pengaruh manusia hanya sebatas 10% saja. Ini dapat
membuktikan bahwa sebenarnya bencana alam di indonesia bukan hanya semata-mata
karena perubahan alam, tetapi juga karena ulah kita sendiri.
Mari kita lihat
pada kebiasaan masyarakat Indonesia
belakangan ini, Pembangunan di indonesia cenderung mengesampingkan
adanya tempat peresapan air. Belum lagi jika kita membahas tentang ada Limbah-limbah
industri yang sama sekali tidak diperhatikan pemerintah, aktivitas penebangan
pohon-pohon baik secara legal maupun ilegal yang dilakukan tanpa adanya
penanaman kembali, Kremasi pantai untuk memperluas daratan, Polusi Karbondioksida dari
pembakaran bensin untuk transportasi (Ingat : indonesia adalah negara dengan
transportasi terbanyak didunia) dan masalah yang
sampai saat ini masih melekat pada diri masing-masing
orang indonesia adalah membuang sampah sembarangan. Ini mungkin hanya hal kecil
dan dapat dilakukan oleh semua orang didunia, tetapi hanya hal kecil ini juga
dapat mempengaruhi adanya perubahan iklim di negara kita.
Salah satu juga
faktor pendorong kerusakan lingkungan kita adalah kepadatan penduduk yang
masalahnya belum terselesaikan sampai saat ini. Luas tanah di Indonesia tidak bertambah, tapi
jumlah penduduk semakin banyak. Akibatnya, lahan untuk tumbuhan dan pertanian
semakin sedikit karena dipakai untuk tempat tinggal manusia.
Masyarakat
indonesia sendiri, sebenarnya sudah tahu bahwa pencemaran lingkungan itu dapat
menyebabkan adanya kerusakan alam. Kita mengetahui ini sebagian besar dari banyaknya berita di
media massa dan media informasi lainnya seperti internet, tetapi pada realisasinya kita malah
seakan-akan pura-pura tidak tahu tentang semua ini. Dan tetap saja melakukan
hal yang sama setiap hari.
Lalu apa yang
harus kita lakukan agar dapat meminimalisir akibat kerusakan alam ini?
Sebenarnya banyak hal dapat kita lakukan, tetapi semuanya berpulang pada diri
kita sendiri. Jika kita ingin ada perubahan pada indonesia kita, seharusnya
kita dapat melakukan sesuatu pada bumi kita ini, meskipun sesuatu itu adalah
hal-hal yang kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, memakai listrik
secukupnya, menggunakan air seperlunya, serta
memelihara dan mencintai tanaman dan tumbuhan kita. Hal-hal kecil ini akan
membuat kita belajar untuk membuat perubahan besar bagi alam indonesia dimasa
depan.
Dengan demikian,
meskipun bencana-bencana alam ini telah kita lewati saat ini, namun merubah
sikap kita dalam memperlakukan alam kita ini tetap saja penting. Apalagi kita
sebagai Generasi muda. Belajar sejak saat ini untuk memberdayakan alam
seperlunya, dan tidak merusakannya dapat membantu kita untuk mengelola alam
Indonesia ini dengan bijak di masa depan sekaligus juga membuat kita lebih
mencintai tanah air tempat kita di lahirkan ini. Ini tentu sangat penting agar
anak cucu kita juga dapat menikmati indahnya alam indonesia.
Sekian . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar