Oleh : Sry Pegiantri Tolewo /802012053 / MD302A
Email
: phegy_tolewo@yahoo.co.id
Mari mengenal kebudayaan tempat tinggal saya dan mungkin saya akan bahas
sedikit keindahan alam yang ada di Kota Poso. Kalian kalau mendengar orang
mengatakan Kota Poso pastinya kalian akan mengingat kejadian-kejadian yang
sangat tragis yang pernah terjadi di sana. Gimana yah rasanya hidup di tempat
yang penuh dengan berbagai macam konflik. Namun, dari kota Poso ada hal yang
menarik yang mungkin agak sedikit
berbeda dari daerah-daerah yang lain. Nah, mungkin sebagian orang ada yang
tidak tahu dan mereka hanya tahu kalau Kota Poso itu adalah kota yang sering
terjadi konflik dan tidak ada perdamaian di dalamnya. Oke langsung aja yah ??
Kota Poso merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi
Sulawesi Tengah. Siapa sih yang tidak
kenal dengan Kota Poso ? Namun, di sisi lain kota tersebut memiliki beragam
kebudayaan serta keindahan alam yang
sangat menarik. Kota Poso memiliki beberapa suku yang berbeda yakni, masyarakat
suku Mori, Bada, Napu dan Pamona. Namun dari keempat suku tersebut yang lebih
mendominasi adalah masyarakat suku Pamona. Suku pamona ini memiliki lembaga
adat, suku ini memiliki bahasa daerah yang sering di sebut bahasa Pamona atau
Poso. Bahasa yang di gunakan sama, hanya
saja intonasi berbicara yang berbeda. Masyarakat suku Pamona ini sebagian besar
memeluk agama Kristen. Berbicara tentang kebudayaan Pamona Poso mereka masih
mempertahankan kebudayaan yang ada dari nenek moyang mereka antara lain
kebudayaan yang masih ada, yaitu :
- Adat Perkawinan di gunakan untuk mengatur mas kawin yang di tanggung oleh mempelai laki-laki yang akan di serahkan kepada orang tua mempelai perempuan, mas kawin tersebut sering di sebut dengan “Sampapitu”. Nah, dalam melaksanakan adat perkawinan tersebut masih ada sampai sekarang tradisi gotong royong atau membantu dalam perkawinan yang biasanya di sebut dengan “Posintuwu”. Bantuan yang di berikan berupa bahan-bahan makanan, tenaga, uang dan sebagainya. Wujud bantuan seperti itu atau Posintuwu akan terus ada karena setiap orang yang sudah di beri Posintuwu akan membalasnya di kemudian hari jika pemberi suatu hari mengadakan pernikahan.
- Ucapan syukur setelah panen atau yang di sebut ”Padungku”. Setelah panen masyarakat Pamona selalu mengadakan ucapan syukur atas berkat kesuksesan yang di berikan Tuhan Yesus. Meskipun masyarakat Pamona sebagian besar bukan petani tetapi harus mengadakan ucapan syukur tersebut dan ucapan syukur tersebut di laksanakan di gereja dan setelah ibadah ucapan syukur setiap orang bisa berkunjung satu sama lain. Tanpa pengecualian kepada siapa saja akan berkunjung karena acara tersebut di buat setahun sekali. Makanannya enak-enak kalau acara besar seperti ini. Hehe J
Selain memiliki kebudayaan masih ada lagi yang menarik dari suku Pamona,
pengen tahu ?? Oke langsung aja yah.
Pakaian Adat
Suku Pamona
memiliki pakaian adat yang sangat unik. Sebutan pakaian adat suku asli Poso
adalah Tuana Mahile. Pakaian adat asli Pamona terbuat dari kulit kayu yang di
sebut dengan Kaliken. Tidak sembarang kulit kayu untuk membuat pakaian adat tersebut,
mereka mengambilnya dari pohon-pohon yang berada di sekitar pegunungan dan
masih sangat alami. Pakaian tersebut hanya bisa digunakan pada saat pernikahan
dan penyambutan tamu karena hasil tekstil pakaian tersebut mudah rusak jika
terkena air. Coba deh bayangin gimana pake baju adat yang bahan dasarnya dari
kulit kayu ? Namun, seiring dengan berjalannya waktu pakaian tersebut sudah
hampir punah karena untuk pembuatan baju adat tersebut sangat lama. Sehingga
sekarang di gunakan pakaian adat yang terbuat dari kain khusus dan di hiasi
dengan manik-manik yang berwarna-warni.
Pakaian Adat Suku Pamona
Tarian Adat Tradisional
Tarian adat
tradisional Poso yang sangat terkenal yaitu tarian dero. Tarian ini merupakan
tarian suku Pamona. Tarian ini melambangkan sebuah ungkapan sukacita masyarakat
Poso terutama suku Pamona. Tarian ini di laksanakan di tempat yang luas karena
seluruh peserta yang melakukan tarian ini masyarakat itu sendiri tanpa
memandang status sosial, umur dan gender. Tarian ini merupakan tarian massal
dan melibatkan seluruh masyarakat. Tarian ini sangat sederhana dan mudah untuk
di pelajari. Hanya berdampingan dan bergandeng tangan kemudian melakukan
hentakan sekali ke kiri kemudian dua kali ke kanan dan mengikuti alunan lagu
yang nyanyikan oleh penari dero. Alat musik yang di gunakan untuk mengiringi
tarian tersebut adalah ganda (seperti gendang) dan nggongi (gong). Tarian ini
sering di lakukan saat acara pernikahan dan acara besar adat lainnya.
Tarian Adat Poso (Dero)
Makanan Khas
Makanan khas
paling terkenal yaitu wayawo masapi (woku sogili) bahan dari makanan tersebut
adalah ikan sogili yang dalam bahasa indonesia ikan sidat (belut bertelinga)
yang di masak dengan campuran bumbu-bumbu di buat sedemikian rupa sehingga
menciptakan rasa yang istimewa selain itu, ada juga sogili bakar. Sogili yang
tersaji dalam keadaan hangat terasa nikmat di makan dengan nasi hangat apalagi
jika makannya dengan menggunakan sambal atau di sebut dabu-dabu. Paling enak
makan masakan tersebut di pinggir danau. Ikan sogili atau ikan sidat ini
tergolong ikan yang paling langka dan harganya sangat mahal. Tempat penjualan
makanan khas tersebut di Tentena, ibu kota kecamatan Pamona Puselemba,
kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Makanan Khas Ikan Sidat/Sogili |
Setiap tahunnya sering di laksanakan Festival Budaya Poso. Tujuan
dilaksanakannya Festival tersebut adalah untuk mempererat rasa solidaritas dari
tiap daerah yang ada di Kabupaten Poso dan menumbuhkan rasa cinta terhadap
budaya daerah dan ekonomi kreatif. Dalam Festival tersebut ada beberapa
rangkaian kegiatan yang di laksanakan, yakni pemilihan Ongga dan Bale Pariwisita,
atraksi seni budaya, vocal grup lagu daerah, olahraga tradisional dan menampilkan
tarian adat. Nah, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk melestarikan kebudayaan
yang akan hilang dan bisa memperkenalkan kepada anak-anak, cucu-cucu atau
generasi ke depannya. Agar tetap mempertahankan kebudayaan yang ada di kota
Poso. Sehingga kebudayaan yang ada tidak akan hilang meskipun masuk di dalam
situasi dan kondisi yang semakin modern. Festival Budaya ini sangat membantu
masyarakat yang berada di kota Poso.
Selain memiliki pakaian adat yang, tarian adat dan makanan khas yang
membuat orang-orang banyak mengunjungi tempat
tersebut. Keindahan alam di Poso sangat indah tidak kalah sama tempat-tempat
yang lainnya. Sehingga banyak wisatawan yang datang mengunjungi tempat
tersebut. Tempat yang paling terkenal dan sering di kunjungi adalah :
1. Danau Poso
Danau
Poso terletak di kota Tentena. Danau Poso ini merupakan danau terbesar ke-3 di
Indonesia. Danau Poso ini merupakan tempat yang paling banyak dikunjungi oleh
para wisatawan karena tempat tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung,
terutama air danaunya yang memiliki warna biru yang berada di tengah dan warna
hijau di pinggir. Air danau ini sangat jernih. Selain itu juga, memiliki pasir yang
berwarna kuning keemasan. Selain menarik para wisatawan, danau Poso menarik
minat investor untuk mengembangkan perikanan di tempat ini.
Danau Poso
1. Siuri Cottage
Siuri
Cottage ini merupakan tempat wisata pemandian yang terletak di tepi danau poso.
Tempat ini banyak di kunjungi oleh wisatwan lokal maupun mancanegara. Jarak
yang di tempuh ke tempat ini sekitar 17 km dari kota Tentena. Tempat ini dapat
di tempuh dengan kendaraan beroda dua, empat dan kendaraan air (katinting
(motor danau), perahu, speed boat & jet ski) Fasilitas yang di sediakan di tempat ini
antara lain: Kamar tidur, kamar mandi,kamarganti & restoran.
Tampak Depan
2.
Air
Terjun Saluopa
Air
terjun saluopa merupakan air terjun yang sangat indah. Jarak yang di tempuh sekitar
11 km dari kota Tentena dengan menggunakan kendaraan darat dan di lanjutkan
dengan berjalan kaki sekitar 500m untuk masuk ke lokasi wisata Saluopa. Air
terjun ini memiliki 12 tingkat, air yang mengalir sangat jernih dan sejuk.
Setiap pengunjung dapat naik ke atas dengan menggunakan tangga ataupun berjalan
di atas batu air terjun tersebut karena batu tersebut tidak berlumut dan tidak
beresiko untuk naik tapi harus hati-hati karena airnya sangat deras. Selain itu
juga, sekitar air terjun tersebut terdapat hutan tropis sehingga menambah
keindahan panorama alam.
Air Terjun Saluopa
3. Taman Wisata Alam (Taman Anggrek Bancea)
Taman
Anggrek ini berada di pesisir danau Poso. Jarak yang di tempuh 40 km dari kota
Tentena. Bisa menggunakan kendaraan beroda dua, empat & motor danau). Taman
Anggrek ini merupakan tempat pelestarian dengan tujuan utama dimanfaatkan untuk
kepentingan pariwisata dan tempat rekreasi. Di tempat ini pengunjung dapat
menikmati keindahan jenis-jenis anggrek alami yang di koleksi di Taman Wisata
Alam ini.
Taman Anggrek
4.
Gua
Pamona
Tempat
ini salah satu wisata mistis dan unik dari goa ini terletak di bawah Danau
Poso. Masuk ke dalam gua ini pengunjung harus jongkok karena ketinggiannya kurang
dari satu meter. Suasana di dalam gua tersebut remang-remang karena pencahayan
di dalam gua tersebut sangat minim sehingga harus di gunakan alat bantu lainnya
untuk menerangi gua tersebut. Gua tersebut memiliki delapan kamar, ruang
tersebut menjadi tempat penyimpanan jenazah suku pamona yang di sesuaikan
dengan status sosialnya.
Gua Pamona
5. Gua Latea
Gua
ini terletak di kota Tentena, jarak yang di tempuh sekitar 57 km dari kota
Poso. Pada zaman dulu suku pamona memiliki kebiasaan untuk menguburkan jenazah
di masukkan ke dalam peti kayu dan di letakkan di dalam gua. Nah, gua ini
menjadi tempat penyimpanan jenazah para leluhur suku Pamona yang dulunya mereka
hidup di bukit-bukit. Gua latea ini terdiri dari dua kamar utama. Kamar pertama
terletak di kaki bukit terdapat 4 pasang peti jenazah dan 36 tengkorak manusia
beserta rangkanya sedangkan kamar kedua terletak di atas bukit terdapat 17
pasang peti jenazah 47 buah tengkorak dan 5 buah gelang tangan.
Gua Latea
Sekian yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat buat kalian. Ayo
berkunjung ke tempat saya. Tuhan
Memberkati J
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar