OLEH : MARLYNA PUSPITA LUCKY_132012012_MD302B
PENGERTIAN GLOBALISASI
Globalisasi adalah
keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang
lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit.
Globalisasi
adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang
melintasi batas Negara.
Dalam
banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering
dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan
dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
Setiap proses perubahan yang terjadi pasti memiliki
dampak yang berbeda-beda pada tiap-tiap segi kehidupan baik itu dampak yang
baik ataupun dampak yang buruk. Di sisi lain proses globalisasi sebagai proses
yang dapat memajukan kesejahteraan manusia secar ekonomi. Akan tetapi di sisi
yang lain proses industrialisasi dan ekploitasi sumberdaya alam juga memilki
dampak yang negatif terhadap lingkungan hidup si sekitar manusia. Tingkat emisi
karbon yang berlebihan dan pengrusakan habitat dan ekosistem alam menjadikan
globalisasi sebagai proses kepunahan makhluk hidup di bumi.
Pandangan dari kelompok yang peduli terhadap lingkungan
hidup percaya bahwa dengan
proses tersebut akan menghancurkan kehidupan di muka bumi, hal-hal kecil
seperti pemanasan global, pengrusakan hutan, dan bencana alam yang sering
terjadi akan membawa manusia ke titik kiamat. Apabila tidak ada tindakan yang
cepat dan tegas, era globalisasi sendiri akan memusnahkan bumi. Tetapi beberapa
kelompok juga menyangkal pernyataan tersebut, konsekuensi dari niat baik dan
kerjasama tersebut memang memiliki permasalahan ekologi dan hal tersebut memang
tdak bisa dipungkiri dan tidak bisa dihindari. Untuk selanjutnya akan
dipaparkan beberapa dampak negative yang terjadi pada era globalisasi.
GLOBAL WARMING
Dalam memenuhi kebutuhan, manusia pasti akan mengambil
dan mengolah sumber daya yang ada di alam. Dengan kata lain untuk
mensejahterakan kehidupan tiap masyarakat tidak dapat lepas dari alam, sehingga
sumber daya yang ada di alam baik yang bisa diperbaharui (renewable
resources) dan yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable resources)
akan terus diambil. Pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat dalam suatu
negara juga bisa diukur dari banyaknya sumber daya yang diolah oleh negara
tersebut. Semakin banyak sumber daya yang diolah oleh sutunegara semakin makmur
masyarakat di negara tersebut, dan sebaliknya. Global warming bisa disebabkan
oleh pengrusakan sumber daya alam oleh manusia, proses industrialisasi juga
mengakibatkan polusi yang bisa merusak alam.
Pemanasan global menjelaskan kenyataan bahwa suhu bumi
terus meningkat dalam tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan masa-masa
sebelumnya. Dengan meningkatnya suhu permukaan bumi, air dan atmosfer bumi
secara terus menerus mengakibatkan perubahan di kebanyakan sistem alam seperti
iklim dan lingkar kehidupan tumbuhan dan hewan dalam efek jangka panjang.
Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca dari berbagai macam gas yang
ada di atmosfer bumi, secara alamiah simar matahari mempengaruhi kondisi iklim
dan cuaca di bumi. Panas sinar matahari yang menuju permukaan bumi sebagian
diserap dan sebagian akan dipantulkan kembali oleh gas-gas tersebut, sehingga
panas bumi akan terus terjaga.
Sejak Revolusi Industri emisi gas yang ada di bumi terus
meningkat dalam batas yang tidak diperhitungkan, dalam laporan International Panel on Climate
Change (IPCC) pada tahun 2007
disebutkan bahwa pemanasan global mengakibatkan semakin banyaknya bencana alam
seperti angin topan, banjir, kebakaran hutan, cuaca yang ekstrem, dan lain
sebagainya. Tingkat suhu air terus meningkat, es-es kutub terus mencair, dan
tingkat ketinggian air terus meningkat di sekitar kutub. Penduduk dunia yang
tinggal di sekitar kutub sudah melihat secara kangsung bagaimana efek dari
pemanasan global terhadap populasi yang hidup di kutub, sedangkan kutub
merupakan salah satu bagian bumi yang mengontrol suhu bumi.
Pemanasan global memicu berbagai ketidakseimbangan dalam
lingkungan hidup termasuk di dalamnya manusia, hewan, dan tumbuhan. Es kutub
yang mencair menyebabkan iklim yang berubah-ubah dan tingkat ketinggian air
terus meningkat, tingkat emisi karbon dan gas-gas lain melubangi lapisan ozon
yang menyebabkan resiko kanker kulit semakin tnggi. Musim yang berubah-ubah
menyebabkan siklus kehidupan hewan dan tanaman tidak sesuai, tingkat ketinggian
air laut menutup sebagian besar mata air jernih di beberapa bagian dunia.
TINGKAT PERTUMBUHAN PENYAKIT MENULAR SULIT
DIKENDALIKAN
Adanya proses globalisasi mendorong
berbagai Negara untuk terus-menerus melakukan kerjasama internasional dan
mengeksploitasi sumber daya secara besar-besaran. Produksi ikan dan hewan
ternak terus meningkat dan lalu lintas dari sumber daya tersebut semakin
cepat dan terus berkembang.
Proses tersebut mengakibatkan penyakit menular dari komoditas tersebut semakin
cepat menyebar. Sebagai contoh penyakit sapi gila dan flu burung yang menjadi
suatu kejadian yang fenomenal dan tidak bisa dipungkiri bahwa tingkat penularan
penyakit tersebut sulit untuk diketahui
dan dikendalikan. Tingkat lalu lintas antar negara baik manusia maupun
barang-barang komoditas bisa jadi merupakan salah satu penyebab penularan penyakit-penyakit
tersebut terus meningkat.
Dalam diskusi tentang kesehatan masyarakat, globalisasi
dipaparkan sebagai sebuah rangkaian faktor-faktor yaitu :
- Faktor ekologi, seperti bendungan atau perubahan dalam kegiatan-kegiatan pertanian
- Industrialisasi dan yang berkaitan dengan perubahan demografi seperti pertumbuhan yang besar dari penduduk di wilayah padat penduduk dan frekuensi perpindahan dan kontak antar individu
- Perubahan teknologi yang sudah disebarluaskan atau didistribusikan ke seluruh dunia merupakan salah satu hal penting dalm konsep “globalisasi”
Contoh lain adalah penyakit HIV-AIDS yang pertama kali
diketahui pada tahun 1981 ketika seorang pemuda gay di Amerika didiagnosa
memiliki penurunan pada tingkat kekebalan tubuhnya. Berita tentang penyakit
tersebut menyebar disebarluaskan oleh para ilmuwan dan pada tahun 1982
diketahui di beberapa negara di Eropa dan di Inggris, penyakit tersebut sudah
menyerang tidak hanya kaum gay tetapi juga para pemakai obat-obatan. Dan pada
tahun 1984 penyakit tersebut sudah menyebar sampai ke Afrika, dan pada akhir
80-an sudah menjangkiti penduduk Asia. Informasi tersebut bisa kita kaitkan
dengan proses industrialisasi dan lalu lintas manusia memicu perkembangan dan
pertumbuhan penyakit menular dalam era globalisasi.
SIKLUS
KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP YANG BERUBAH-UBAH
Telah kita ketahui bahwa pemanasan global merupakan
akibat dari adanya proses globalisasi dalam kaitannya dengan ekploitasi sumber
daya alam secara besar-besaran dan industialisasi. Dalam hal ini salah satu
akibat dari adanya proses tersebut adalah berubahnya siklus kehidupan makhluk
hidup seperti serangga. Ketika iklim panas serangga lebih aktif dalam proses
reproduksi, sehingga pertumbuhan populasi serangga akan meledak. Serangga
merupakan salah satu hewan yang membawa penyakit yang menyerang manusia, salah
satunya yaitu nyamuk yang membawa malaria dan mampu untuk bermigrasi dengan
jarak yang jauh. Studi internasional yang dilakukan oleh Swiss Re (sebuah
perusahaan asuransi) dan Program Pengembangan PBB menemukan bahwa :
- Pemanasan dapat “mendukung” penyebaran penyakit
- Cuaca yang ekstrem bahkan menciptakan suasana yang kondusif bagi sumber penyakit
- Perubahan iklim dan penyakit menular mengancam kehidupan liar, bahan pangan, pertanian, hutan, dan kehidupan lautan yang menyediakan sumber daya utama dan merupakan bagian dari pendukung sistem kehidupan manusia
- Ketidakstabilan iklim dan persebaran penyakit tidak bagus untuk bisnis
- Dampak dari perubahan iklim dapat meningkat pesat dalam beberapa dekade
- Beberapa dampak dari pemanasan dan cuaca yang berubah-ubah dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat meluas
- Penduduk di pinggir pantai, kehidupan bawah laut, dan hutan-hutan memiliki tingkat resiko yang tinggi dalam bencana pemanasan dan penyakit, khususnya untuk jangka waktu yang pendek
KETERSEDIAAN
AIR BERSIH YANG TERBATAS
Hal tersebut berkaitan dengan kenaikan tingkat ketinggian
air laut dan suhu air, penduduk sekitar pantai di beberapa negara kepulauan
sulit untuk mencari sumber mata air bersih. Salah satu kasus yang sudah terjadi
di Papua Nu Gini, penduduknya secara resmi direlokasikan karena naiknya air
laut ke wilayah tempat tinggal mereka. Selain penyempitan daratan, mata air
yang merupakan penyedia air bersih sudah tertutup oleh air laut. Manusia
tidak akan bertahan hidup tanpa adanya air bersih, penduduk tersebut menampung
air hujan yang kemudian disimpan untuk persediaan ketika musim kemarau dating.
Atap rumah dirancang sedemikian rupa sehingga bisa mengalirkan air hujan ke
dalam tangki penyimpanan air. PBB memperhitungkan pada tahaun 2025 dua per tiga
penduduk bumi akan hidup di wilayah yang mempunyai persediaan air yang tidak
mencukupi bagi penduduknya.
PBB juga menyediakan data bahwa air tanah di beberapa
negara dikonsumsi lebih cepat daripada tingkat proses air tanah tersebut, dan
beberapa sungai mengalami penyusutan ketesiaan air. Afrika dan Asia merupakan
wilayah yang banyak mengalami permasalahan dengan ketersediaan air bersih bagi
penduduknya khususnya di daerah pedesaan. Selain itu, PBB juga menyebutkan bahwa
90 % dari limbah air dan 70% dari sampah tidak diolah secara baik. Beberapa
wilayah bahkan mengimpor air bersih dari daerah yang lebih kaya air bersih yang
kemudian disimpan dalam tangki penyimpanan ataupun bendungan.
KEPUNAHAN
SPESIES-SPESIES DI MUKA BUMI
Dalam jangka
waktu yang lama permasalahan-permasalahan tersebut di atas akan menyebabkan
kepunahan makhluk hidup di muka bumi. Persebaran penyakit yang cepat dan sulit
dikendalikan, persediaan air yang terbatas, siklus kehidupan yang berubah-ubah,
dan serangan serangga terhadap sumber daya vital makhluk hidup memicu kepunahan
ekosistem dunia.
DAFTAR PUSTAKA.
Dewi, Ressi Kartika dkk. 2008. Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Bestari, Prayogo dan Ati Sumiati. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Menjadi
Warga Negara yang Baik. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar