Oleh : Rahmadhani Osa Irawan / 682012019 / MD302A
Sekarang
ini hal yang sering kita perbincangkan entah di dalam rumah , atau di public
mayoritas bertema teknologi , mengapa harus teknologi ? Kenapa tidak
membincangkan tentang adat dan budaya yang sangat beragam di indonesia ini ? ,
kan lebih menambah pengetahuan dan dapat mempererat tali persaudaraan. Dari
pertanyaan diatas saya mencoba menjawabnya “teknologi sering menjadi
perbincangan di kalangan masyarakat itu merupakan salah satu dampak globalisasi
yang di sertai dengan westernisasi”. Globalisasi memberikan individu atau
kelompok suatu arah tanpa batas yang masing-masing dapat memilih dan menentukan
mana yang mereka minati, dan ini sangat erat kaitannya dengan westernisasi.
Dikarenakan Republik Indonesia tergolong negara yang masih berkembang , dan
penyebaran teknologi di kalangan masyarakat pun tidak merata.
Nah...Apakah
Globalisasi dan Westernisasi memiliki hubungan dengan Perubahan sosial
dikalangan masyarakat ? Ya , Globalisasi yang mana menghilangkan batas antar
negara ditambah dengan westernisasi dimana gaya hidup orang barat yang kerap di
tiru oleh masyarakat indonesia khusunya anak-anak dan remaja (walaupun dewasa
juga ada). Sesuai Topik saya diatas yang mengusung “Perubahan sosial , ancaman
atau kemajuan ? “ , saya memilih topik ini karena saya melihat dari sudut
pandang yang saling bergesekan :
- Sudut pandang sebagai masyarakat yang memiliki budaya daerah yang melihat perubahan sosial itu adalah ancaman yang sangat berbahaya dan ;
- Sudut pandang sebagai orang ketiga yang mana melihat perubahan sosial ini sebagai kemajuan dan kesuksesan dalam suatu orientasi masa depan.
Saya
akan menjelaskan tentang 2 sudut pandang ini dengan jelas dan menggunakan
contoh :
1. Sudut
pandang Perubahan Sosial sebagai Ancaman
Masyarakat
di Jawa khusunya dikenal karena keramah tamahan dan mudah tersinggung , dan
sering mengadakan musyawarah entah itu perkumpulan remaja , bapak-bapak , atau
ibu-ibu, dari situ mereka memiliki kebudayaan yang sangat membantu dalam
berkomunikasi dan mempererat tali persaudaraan dengan sesama.
Contoh
(Kisah nyata saya):
1. Perubahan Sosial di kalangan masyarakat
Dahulu tahun 2001 di saat kota salatiga yang mana notabennya kota kecil belum memiliki teknologi yang seperti di kota-kota lain , namun masyarakat entah di perumahan atau didesa mempunyai budaya yang hampir sama.
Dahulu tahun 2001 di saat kota salatiga yang mana notabennya kota kecil belum memiliki teknologi yang seperti di kota-kota lain , namun masyarakat entah di perumahan atau didesa mempunyai budaya yang hampir sama.
Di desa dan perumahan jika ada tetangga
baru maka para tetangganya akan menghampiri dan membawakan bekal , kemudian
esoknya tetangga baru ini akan memberikan makanan kepada seluruh tetangga (Tepo
Sliro).
Namun mulai tahun 2010 , budaya seperti itu
sudah berangsur-angsur hilang disaat ada tetangga baru , tetangga yang sudah
lama menetap di situ merasa seperti orang yang harus dihormati karena pertama
tinggal dan menetap disitu, Namun tetangga baru juga tidak ada tanda-tanda
ingin menjalin hubungan , karena saya lihat mereka lebih berbobot dalam materi
seakan tetangga yang lama yang harus mampir kerumah dan menghormati mereka.
Suatu hari tetangga baru ini jalan-jalan di
depan rumahnya , di jalan ada bapak-bapak yang sedang asyik mengobrol , dan
saya berada di antara bapak-bapak tersebut , tetangga baru ini melewati kami
tanpa memberi salam atau melihat wajah kami , dan bapak-bapak mulai menegurnya
dikemudian hari , namun setelah ditegur tetangga ini tidak pernah datang lagi
kerumahnya (dibiarkan kosong).
2. Perubahan
Sosial di Pertemanan
Dari sub topik ini para pembaca pasti sudah
dapat bayangan dan dapat mengira-ira apa yang berubah di sosial kini, yap benar
!! , dari hal yang paling kecil Hand Phone atau sering di sebut “HP” , benda
kecil ini dapat membuat manusia menjadi berubah total , tidak percaya ?
Contoh :
Suatu hari ada sekumpulan anak SMA yang
bergerombolan membentuk “letter O” atau sering disebut duduk berputar
seperti lingkaran , orang yang melihat mereka pasti akan mengatakan atau
berpikir “wah , anak-anak itu giat belajar” , “memperkokoh tali persaudaraan” ,
namun apakah hal tersebut selalu dilakukan dengan benar ? Jawabanya belum
tentu.
Selain merubah gaya hidup masyarakat , globalisasi
dan westernisasi juga mengubah sifat dan tingkah laku masyarakat, ada yang
bilang “zaman sekarang tu berbanding terbalik dari jaman dulu , dimana yang
dekat menjauh , dan yang jauh malah yang dekat”, mengapa dapat terjadi seperti
itu ? Dikarenakan masing-masing individu belum cukup dewasa dan mengerti saat
dipertemukan oleh pilihan yang banyak.Mungkin pembaca pernah diajak oleh
teman-teman untuk sekedar ngobrol , apakah anda menyadari disaat ada bahan
perbicaraan habis , atau di sela-sela saat ada yang berbicara , pasti ada yang
sekedar membuka HP untuk ms / chatting , lebih parah lagi disaat teman-teman
anda mengajak untuk bertemu / nongkrong , masing-masing telah membawa “gadget-nya
sendiri” maka perkumpulan hanya untuk unjuk kebolehan teknologi , dan
melupakan apa arti pertemanan yang sesungguhnya.
2. Sudut
pandang Perubahan Sosial sebagai Kemajuan
Selain
menjadi sebuah ancaman , saya pribadi melihat hal itu sebagai kemajuan. Pasti
pembaca sangat bingung dan bertanya-tanya “apakah penulis ini sudah tidak punya
harapan untuk berteman ? “ , bukan itu , saya akan menjelaskannya dengan jelas
1. Menandakan
masyarakat yang terbuka dan ingin maju
Pastilah! , masyarakat yang terbuka dan
ingin maju akan selalu berusaha memperbarui dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya
, untuk mecapai sebuah ke”SUKSES”an. Perubahan yang saya maksut adalah
perubahan sosial masing-masing individu untuk mencapai sesuatu yang diinginkan,
dapat diibaratkan dengan peraturan lalulintas , “dimana seorang pengendara
atau pengemudi mobil harus fokus pada jalan” apa hubungannya ? , saya
jelaskan.
Ketika seseorang fokus terhadap sesuatu dan
konsen terhadap satu titik tuju , maka dia akan menghiraukan apa yang ada di
kiri dan kanannya , contoh saja biar pembaca tidak bingung
Contoh :
1. Pembaca
pernah mengalami masa kekanak-kanakan ? Tentu , nah langsung saja , pada saat
usia itu apakah pernah meminta mainan ? Atau minum pada kedua orang tua? Disaat
anda meminta apakah tidak terpikirkan berapa harganya?,apakah orang tua ada
uang ? Mau membelikan ? Yang anda inginkan adalah benda yang ada di depan mata
dan pikiran , itulah yang dinamakan fokus dimana rasa ingin memiliki yang
tinggi.
2. Pembaca
pernah menjadi siswa SD/SMP/SMA kan ? Nah pasti pernah guru anda bilang “
tolong lihat papan tulis ! (memukul papan tulis dengan penggaris besar)” dan
dalam sekejap mata anda akan tertuju pada satu titik yang ditunjuk oleh
penggaris tersebut.itulah fokus.
2. Memberikan
kemudahan individu untuk berteman
Pada sub bab ini pastinya banyak yang sudah
mengerti apa inti dari sub bab ini , ya benar , perubahan sosial dimana mencari
teman menggunakan internet sangat mudah dan cepat , dengan internet orang yang
malu ingin mengajak berteman orang lain (apalagi lawan jenis) akan lebih mudah
mencari dan berkenalan entah lewat chatting atau email. Pengetik (saya) tidak
perlu panjang lebar menjelaskannya , karena inti dari sub bab ini adalah dimana
para individu dapat mencari teman lebih cepat
, lebih banyak dan wilayah yang tercakup lebih luas.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Westenisasi
:
2. Globalisasi
:
3. Sosial :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar