Oleh : Andrianus Kevin
H-672012016_MD302B
A. Pemahaman mengenai globalisasi
Globalisasi
adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia diseluruh
dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya, populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit.
Globalisasi
adalah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok dan antar negara
saling berinteraksi, bergantung, terkait dan memengaruhi satu sama lain yang
melintasi batas negara.
Globalisasi
berasal dari kata global yang maknanya adalah universal atau menyeluruh.
Globalisasi merupakan suatu proses yang menyamaratakan setiap wilayah di bumi
ini tanpa adanya batasan suatu wilayah atau negara. Ajaran globalisasi adalah
ajaran yang berasal dari barat. Globalisasi bangsa barat sudah dimulai sejak
dulu kala, namun baru mencapai kesempurnaan sejak ditandainya keruntuhan tembok
berlin dan pecahnya uni sovyet. Menjadikan globalisasi bangsa barat menjadi tak
terhentikan, sehingga nilai-nilai bangsa barat mulai berinteraksi dengan
budaya-budaya barat diseluruh permukaan bumi ini. Interaksi tersebut tidak
banyak menimbulkan banyak konflik dan konfrontasi dengan budaya lokal. Bagi
masyarakat yang memiliki ketahanan budaya lokal yang kuat. Lambat lain budaya
barat akan masuk secara perlahan, namun mereka akan tetap mempertahankan
kebudayaan mereka sehingga kebudayaan lokal tidak akan hilang namun bercampur
dengan budaya barat. Namun bagi masyarakat yang tidak mempunyai ketahanan
budaya yang kuat. Budaya barat akan masuk dan menghancurkan budaya lokal mereka
dan mengganti seluruhnya dengan budaya barat, mengakibatkan hilangnya budaya
lokal mereka.
B. Sejarah masuknya globalisasi pada
kebudayaan indonesia
Proses
masuknya globalisasi pada indonesia sebenarnya sudah sejak jaman dulu kala,
ketika ajaran dari hindu-budha masuk ke Indonesia, disusul oleh budaya Islam,
kemudian budaya barat. Yang akan saya paparkan disini adalah masuknya
globalisasi yang identik dengan masuknya budaya barat ke Indonesia yang
menjadikan Indonesia menjadi suatu negara yang seperti sekarang ini.
Proses
masuknya budaya barat pada Indonesia yang pertama adalah penjajahan oleh
Belanda. Yang kedua adalah runtuhnya komunisme di perang dingin yang akhirnya
membuat ajaran kapitalisme menjadi solusi atau jalan yang paling menang pada
saat itu, sehingga Indonesia menerimanya. Yang juga karena pada saat itu banyak
masyarakat Indonesia yang mempelajari ajaran/ budaya barat karena bangsa barat
merupakan bangsa yang maju dan patut untuk dipelajari budayanya untuk memajukan
Indonesia pula. Namun dengan mempelajari budaya barat, sama saja dengan
menerima globalisasi/ budaya barat dan mendatangkan budaya tersebut ke
Indonesia. Kemudian ajaran tersebut meluas dan berkembang di Indonesia.
C. Dampak / untung-rugi masuknya
globalisasi pada kebudayaan indonesia serta reaksi kebudayaan indonesia pada
globalisasi
Globalisasi
membawa bermacam dampak pada kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia yang
sudah lama ada, lama kelamaan hilang dan luntur di tengah arus globalisasi ini.
Budaya barat lambat laun diterima baik secara ideologi, maupun agama. Meskipun
pada pasca penerimaan globalisasi, masyarakat Indonesia sempat menolak, namun
sama seperti negara lainnya, akhirnya diterima juga, ini dikarenakan pula oleh
kekuatan perekonomian dan teknologi barat yang sudah mendunia, serta dari segi
kesiapan mental masyarakat Indonesia sendiri yang memang belum mampu secara
SDM-nya untuk mengelola perekonomian Indonesia. Sehingga secara mau tidak mau
diterimalah budaya barat tersebut masuk ke Indonesia. Namun apakah globalisasi
tersebut menghapus budaya kita? Tentu tidak. Tidak secara langsung dan
menyeluruh lebih tepatnya.
Pada
banyak kawasan di Indonesia, suku-suku di daerah masih menganut adat mereka
masing-masing. Perubahan globalisasi hanya terasa secara nyata dan kuat pada
jawa, meskipun pada wilayah lain juga terkena, namun pada artikel ini, saya
akan menekankannya pada wilayah jawa karena dampak globalisasi terasa kuat pada
pulau jawa ini. Globalisasi telah menekan kebudayaan jawa dan menghilangkan
adat jawa meskipun tidak seluruhnya. Salah satu contohnya adalah kejawen. Yang
lambat laun tidak dipelajari dan dihayati oleh masyarakat jawa sebagai orang
jawa, dan sebagai gantinya meilihat teknologi yang dibawa oleh globalisasi. Ini
menunjukan masyarakat Indonesia terutama jawa, sudah dipengaruhi oleh budaya
barat yaitu salah satunya adalah teknologi. Meskipun teknologi memang membawa
banyak pula dampak positif pada Indonesia, karena dengan datangnya teknologi,
memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Meskipun
teknologi memudahkan kita, namun apakah tidak berlebihan? Kita lihat contohnya
pada bangsa barat atau jepang. Meskipun jepang menerima globalisasi, bukan
berarti mereka “over” dalam menerimanya. Begitu pula bangsa barat yang
menyebarkan globalisasi ini. Meskipun barat yang memasukan budaya ini, bukan
berarti mereka menggunakan teknologi tersebut sebagai kebutuhan pokoknya. Pada
realitasnya, meskipun Indonesia enggan dalam menerima budaya barat. Namun pada
prakteknya, sekarang masyarakat Indonesia tidak bisa lepas dari teknologi itu
sendiri, dikarenakan sifat dari masyarakat Indonesia yang sangat konsumptif dan
sifat masyarakat yang penuh gengsi. Menjadikan teknologi di “over” gunakan.
Sehingga budaya barat yang semestinya hanya di ambil maknanya atau kegunaannya
jadi tidak digunakan sepenuhnya dan hanya sebagai ajang pamer saja.
Adapula
keuntungan dari masuknya globalisasi pada Indonesia ini. Yaitu, globalisasi
memberikan Indonesia wawasan yang luas tentang dunia, baik pada bidang
perdangangan, komunikasi, maupun teknologi. Dengan masuknya globalisasi,
Indonesia dapat mencoba untuk bersaing secara Internasional dengan melibatkan
diri pada perekonomian dunia, dan bidang teknologinya. Serta taraf hidup
masyarakat yang lebih baik. Sebenarnya untuk taraf hidup ini, bersifat relatif.
Bagi bangsa barat, pola hidup masyarakat Indonesia sebelum diberi globalisasi,
terkesan tidak baik, meskipun bagi masyarakat Indonesia pada saat itu sudah
terkesan baik. Bedanya, globalisasi ini memberikan kesetaraan bagi masyarakat
Indonesia sehingga diharapkan globalisasi akan memberikan pola hidup yang baik
bagi seluruh masyarakatnya. Serta berkembangnya ilmu pengetahuan Indonesia,
karena saling terbuka dengan dunia luar.
Sedangkan
beberapa dampak negatif yang ada. Yaitu, seperti yang sudah saya sebutkan tadi
adalah sikap konsumptif Indonesia. Kemudian hilangnya sikap gotong royong
Indonesia, digantikan oleh sikap Individualistik, dikarenakan oleh teknologi
yang dibawa oleh globalisasi, menjadikan masyarakat Indonesia terpusat pada
kecanggihan teknologi dan berinteraksi lebih dengan teknologi daripada dengan
manusia sekitarnya.kemudian kesenjangan sosial yang timbul karena faktor
kaya-miskin dan punya tidak punya. Serta tumbuhnya masalah lingkungan. Dengan
berkembangnya globalisasi, maka berkembang pula pembangunan di Indonesia yang
memakan banyak tempat yang juga dikarenakan oleh banyaknya penduduk di
Indonesia, sehingga lingkungan menjadi terkikis, wilayah hijau sekarang semakin
sedikit, dan tertutupi oleh aspal dan perumahan-perumahan.
D. Upaya penanganan Globalisasi untuk
Indonesia...
Untuk mengatasi pengaruh-pengaruh negatif globalisasi.
Disarankan upaya-upaya berikut agar jati diri Indonesia tetap menjadi Indonesia
dan tidak menjadi boneka bangsa barat. Upaya-upaya tersebut antara lain:
1.
Memperkuat jati diri bangsa (Identitas
nasional) dan memantapkan budaya nasional. Memperkental budaya Indonesia, serta
mengajari budaya Indonesia pada generasi muda, serta menanamkan moral ajaran
Indonesia yang baik pada generasi muda, sehingga generasi muda akan tertarik
pada budaya Indonesia dan memperkuat kebudayaan kita.
2.
Memperkuat interaksi dengan bangsa
Indonesia antar manusia dengan manusia. Sehingga kita tidak diperbudak oleh
teknologi.
3.
Memperkuat SDM Indonesia sehingga
nantinya Indonesia tidak perlu bergantung lagi pada budaya barat dan menjunjung
budaya kita sendiri diatas budaya barat.
E. Kesimpulan
Budaya barat / globalisasi meskipun membawa dampak
positif bagi Indonesia. Namun bangsa Indonesia nampaknya kurang siap dalam
menerimanya, dan perlu bagi bangsa Indonesia untuk mengkoreksi diri terlebih
dahulu dan memperkuat SDMnya, sehingga tidak diperbudak oleh globalisasi ini
dan jika memang ingin menerapkan globalisasi, sekiranya dengan SDM yang mapan,
maka teknologi yang dibawa oleh globalisasi, tidak cuma dijadikan gengsi atau
pamer semata, namun dapat dikembangkan dan mengharumkan nama bangsa.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
(dikutip tanggal 27 februari 2014 pukul 10:21 PM)
Adi Ekopriyono, Jawa
menyiasati globalisasi, UKSW, Salatiga, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar