Kata globalisasi
diambil dari kata global, yang artinya adalah universal atau mendunia.
Globalisasi dimunculkan oleh nagara – negara maju, karena mereka merasa lebih
maju dalam menguasai teknologi, telah merasa memperoleh kemajuan yang sangat
pesat, terutama di bidang infromasi, komunikasi dan transportasi. Sekarang
negara – negara maju lebih idominasi oleh negara – negara Eropa Barat dan
Amerika Serikat karena kemajuan teknologi di negara tersebut memang lebih cepat
dibandingkan dengan negara lainnya.
Era globalisasi
memiliki potensi ikut mengubah hampir seluruh sistem kehidupan masyarakat,
politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Di era globalisasi, teknologi
komunikasi semakin maju, yang menjadikan
era globalisasi kemudian disebut sebagai era informasi. Globalisasi informasi
ini muncul berbagai ragam fenomena seperti fenomena peradaban modern yang
ditopang oleh ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Fenomena komunikasi
sebagai ‘’perekat hidup bersama yang menyentuh semua aspek kehidupan
bermasyarakat, serta fenomena tingginya laju transformasi sosial akibat
kemajuan teknologi komunikasi, kecepatan jalannya arus informasi, pertumbuhan
beragam media komunikasi, perbentukan ekonomi informasi dan pembentukan
industri informasi. Pada akhirnya muncullah masyaraat iformasi, yang ditandai
oleh pembentukan realitas ekonomi berbasis teknologi informasi, oleh gaya
hiperkomunikasi dan oleh dominasi berbasis pengetahuan teknologi informasi –
komunikasi oleh negara industri terhadap negara berkembang. Namun toh amat
disayangkan, ditengah gencarnya arus terpaan media massa dalam proses
komunikasi tetap saja bertahan sikap stereotype, dimana satu komunitas budaya
mengalami kesulitan memahami latar belakang komunitas budaya lain sebagai
sesama peserta komunikasi lintas budaya.
Globalisasi
telah melanda semua bidang kehidupan manusia dari kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern di bidang komunikasi dan transportasi, sehingga semua
peristiwa yang terjadi di belahan bumi ini dengan mudah diakses. Mulai dari
dunia seni, teknologi, dan perilaku manusia telah terkontaminasi oleh peradaban
dunia yang semakin mengglobal. Dunia kian menjadi kosmopolitan, manusia saling
mempengaruhi dan adanya tanyangan – tanyangan di tv, internet yang juga sangat
memiliki pengaruh besar bagi kehidupan manusia di seluruh pelosok desa global.
Peruabahan yang terjadi secara cepat ini memiliki dampak langsung maupun tidak
langsung bagi pola perilaku manusia. Keberadaan budaya lokal sekan akan mulai
tenggelam oleh pandangan – pandangan baru yang diberikan oleh budaya modern.
Dalam era
perkembangan pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi, serta transportasi
yang sudah semakin canggih seperti sekarang ini maka kawasan global akan
semakin banyak dikuasai oleh negara – negara yang sudah maju dalam pengembangan
iptek. Segala produk yang dihasilkan
akan lebih mendomonasi pasar dibanding negara – negara berkembang yang
kapasitasnya masih sebatas konsumen. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin pesat mendorong adanya penenmuan – penemuan baru yang bersifat
mendunia, hal ini tidak jauh beda dengan perkembangan masyarakat yang tinggal
di kota, mereka memiliki kapasitas untuk berkembang lebih pesat dibanding engan
masyarakat yang tinggal di desa. Dengan kata lain masyarakat yang telah
mengglobal adalah masyarakat yang telah memiliki kebiasaan untuk melakukan
relasi dengan masyarakat lain antarnegara.
Sebagaimana
diamati Mochtar Lubis (1985: 5-6), di era globalisasi, teknologi sungguh
berdampak pada kebudayaan, yang dapat dilihat pada tumbuhnya mesyarakat
berbudaya industri maju dengan pertumbuhan kota – kota besar beserta tata nilai
yang menyertainya. Lewat sistem komunikasi internasional, perdagangan, bantuan,
dan penanaman modal, hampir sembarang pesan – pesan sampai ke penduduk melalui
tv, radio, flm, buku, majalah, internet, yang menimbulkan sikap dan gaya hidup
yang mengancam kreativitas kultural asli. Masuknya teknologi dan industri
modern tampaknya bisa mengganggu keseimbangan sosialitas dan individualitas
manusia.
Globalisasi
lahir dalam kehidupan yang tanpa perlawanan. Menolak globalisasi bisa jadi
menolak terhadap hidup itu sendiri. Globalisasi merupakan ruang perlombaan
budaya, sebab mengeclnya dunia menjadi satu ruang sempit menimbulkan benturan
antar budaya. Isu globalisai juga diiringi denga perepatan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi serta transportasi sehingga telah mencabut
waktu dan ruang, peristiwa yang terjadi di pojok bumi selatan dapat ditonton
leh masyarakat yang tinggal di pojok bumi utara dalam waktu yang bersamaan.
Segala bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut sangat sigifikan
dalam menunjang isu globalisasi oleh kamum kapitalis gaya baru.
Dampak sosial
budaya pada globalisasi juga banyak dipengaruhi oleh media komunikasi dan
informasi seperti televisi, internet, handphone dan media audio visual lainnya. Kasus – kasus yang
terjadi di dunia maya maupun media audio visual, kini telah merebak karena
tidak difungsikan sebagaimana mestinya, contohnya adalah berbagai bentuk
kekerasan akibat adanya kesenjangan sosial, politik, dan ekonomi, baik di
lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Dominasi ekonomi, politik
dan agama oleh suatu kelompok negara tertentu mengakibatkan munculnya kekerasan
dalam bentuk terorisme. Masuknya nilai – nilai dari peradaban lain, hal ini
beraibat timbulnya erosi nilai – nilai sosial budaya suatu bangsa yang menjadi
jati dirinya. Pengaruh ini semakin lancar dengan adanya pengaruh media
informasi dan komunikasi. Masuknya nilai budaya asing, secara gampang mengubah
perialku, kebiasaan dan sikap masyarakat untuk mereka mengikuti budaya yang
lebih baru dan cenderung meninggalkan budaya lama. Semua itu dalah fenomena
sosial budaya yang tidak mustahil akan selalu terjadi selama berbagai bentuk kesenjangan
masih ada.
Globalisasi
menggejala dalam tersebarnya suatu kebudayaan ke seluruh dunia sehingga
kebudayaan tersebut menjadi kebudayaan dunia / global. Perkembangan teknologi
komunikasi (media massa) mejadi pendukung terjadinya kontak budaya yang bisa
berdampak posiif maupun negatif. Persoalan budaya mengenai iptek dan
globalisasi di Indonesia melibatkan proses globalisasi yang berjalan dengan
membawa nilai – nilai kebudayaan modern beserta dampak yang ditimbulkannya.
Nilai – nilai tersebut mencakup hakekat hidup manusia yang semakin bebas, tidak
terikat dan rasional.
Adapun aspek positif globalisasi antara lain adalah :
- Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi.
- Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya.
- Kemajuan teknologi komunikasi, informasi dan transportasi meningkat efisiensi.
Aspek negatif globalisasi antara
lain adalah :
- Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai – nilai tradisi suatu bangsa dan identitas suatu bangsa.
- Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan mmuncak karena kebutuhan yang makin besar.
- Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai – nilai konsumerisme dan individual yang menggeser nilai – nilai sosial masyarakat.
- Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin – mesin berteknologi tinggi.
Kesimpulannya
adalah Globalisasi sebenarnya memiliki dampak positif dan negatif di kehidupan
kita. Memandang itu baik atau tidak, lihat kembali ke diri kita masing – masing
bagaimana mengatur dan mensiasati supaya kita tidak dengan mudahnya terbawa
arus globalisasi. Kebanyakan kita terbawa arus globalisasi itu dan kita seperti
diperbudak oleh kecanggihan yang ada. Yang pasti kita harus melihat sisi
positif untuk memanfaatkan kemajuan teknologi globalisasi menuju ke kehidupan
yang lebih baik.
Topik :
Era Globalisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar