Selamat menikmati berbagai artikel dan makalah dari teman-teman Mahasiswa ISBD, ditunggu komentar, kritik dan saran anda pada posting tulisan tersebut, dalam kolom komentar. Atau anda bisa mendapat kiriman artikel via email dengan memasukan alamat email anda pada kolom diatas. Terima Kasih

Selasa, 18 Maret 2014

Kebudayaan di Sulawesi Utara




Oleh : Hana Febriani Assa / 682013091 / MD302A

  Pendahuluan


Di zaman modern seperti saat ini ada banyak perubahan yang kita peerlu untuk kita cermati sebaik mungkin tentu berkaitan dengan Kebudayaan Indonesia sendiri, kebudayaan yang ada saat ini tentu adalah suatu  kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang kita, agar kita mampu untuk mempertahakannya maupun kita mampu untuk mengembangkannya.
                Sebagai bagian dari kebudayaan di mana manusia memegang peranan penting, bahasa juga turut ambil bagian dalam peran manusia itu karena fungsinya sebagai alat komunikasi yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Karena bagian dari budaya dan peranannya terhadap manusia inilah maka bahasa perlu dilestarikan, terutama yang berkenaan dengan pemakaian bahasa daerah karena merupakan lambang identitas suatu daerah, masyarakat, keluarga dan lingkungan. Sulawesi utara sendiri ada banyak kebudayaan yang ada, baik dari segi tari, alat musik, bahasa, makanan, pakaian adat, rumah adat.
                Di Sulawesi Utara sendiri memiliki suatu Istansi Yang bernama Istitut Seni Budaya Daerah(ISBD), ISBDS merupakan pusat bagi para Wisatawan untuk lebih mengetahui atau bisa di katakana ISBDS adalah suatu wadah bagi para pendatang,, untuk mencari tahu bagaimana Kebudayaan di Sulawesi Utara sendiri.

           


Pembahasan

Sulawesi Utara Pulau yang terletak di ujung Sulawesi memiliki berbagai seni dan budaya dari berbagai suku yang menjadikan Provinsi Sulawesi Utara menjadi salah satu tempat untuk memanjakkan mata. di Manado sendiri ada banyak pentas seni yang di peragakan oleh orang-orang Manado Asli yang memiliki wajah yang khas, Orang manado sering di pikir sebagai orang yang keturunan Chinesse, karena dilihar dari kulit dan mata orang Manado sering kelihatan sebagai orang chinesse. Di Sulawesi Utara sendiri memiliki beberapa suku/etnis yaitu Minahasa,Bolaang Mongondow, Talaud. Etnis-etnis tersebut memiliki bahasa dan adat yang berbeda-beda, dalam pembagian itu juga di etnis masing-masing masih memiliki bahasa yang bebeda-beda lagi.
Macam- Macam Kebudayaan di Sulawesi Utara
a.)     Mapalus adalah sebuah tradisi budaya suku Minahasa dimana dalam mengerjakan segala sesuatu dilakukan secara bersama-sama atau gotong royong antara sesama masyarakat Sulawesi utara. ini sering di lalukan di desa-desa yang sering warganya melalukan pekerjaan, contohnya di lading sawah, masyarakat berama-ramai untuk membantu orang lain yang juga di awasi oleh ketua Desa.
b.)     Perayaan tulude (kunci tahun) dilakukan  pada setiap akhir bulan januari dan diisi dengan upacara adat yang bersifat keagamaan dimana ungkapan puji dan syukur terhadap sang pencipta oleh karena berkat dan rahmat yang telah diterima pada tahun yang telah berlalu sambil memohon berkat serta pengampunan dosa sebagai bekal hidup pada tahun yang baru. Biasanya para masyarakat yang ada di Sulawesi Utara setelah melaksanakan ibadah di gereja, mereka akan merayakan Perayaan tulude (kunci tahun) di rumah masing-masing dan setelah itu mereka melakukan kebiasaan/ adat mereka yaitu berkunjung ke rumah saudara-saudara mereka
c.)      Festival figura. Figura merupakan seni dan budaya. Seni ini lebih dekat dengan seni pantomim atau seni menirukan laku atau watak dari seseorang tokoh yang dikenal atau diciptakan. Figura merupakan kesenian yang dapat menghadirkan dramaturgi pendek terhadap sosok atau perilaku tokoh-tokoh yang dianggap berperan dalam mengisi tradisi baik buruknya sosok dan watak seorang manusia. Oleh pemerintah kota Manado festival figura diselenggarakan dalam rangka pesta kunci taong layaknya perayaan tulude yang dilaksanakan oleh masyarakat Talaud
5.) Toa Pe Kong atau Cap go meh. Seperti didaerah lainnya, perayaan/upacara ini juga rutin dilaksanakan di Sulawesi Utara apa terlebih di Kota Manado. Upacara ini dimeriahkan dengan atraksi dari Ince Pia yakni seorang yang memotong-motong badan dan mengiris lidah dengan pedang yang tajam serta menusuk pipi dengan jarum besar yang tajam akan tetapi si Ince Pia tidak terluka ketika
6.)     Pengucapan syukur. Pengucapan syukur merupakan tradisi masyarakat Minahasa yang mengucap syukur atas segala berkat yang telah Tuhan berikan. Biasanya pengucapan syukur dilaksanakan setelah panen dan dikaitkan dengan acara keagamaan untuk mensyukuri berkat Tuhan yang dirasakan terlebih panen yang dinikmati. Acara pengucapan syukur ini dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat suku Minahasa pada hari Minggu umumnya antara bulan Juni hingga Agustus. Saat pengucapan syukur hampir setiap keluarga menyediakan makanan untuk para tamu yang akan datang berkunjung apa terlebih makanan khas seperti nasi jaha dan dodol.
Rumah Adat Minahasa
salah  satu rumah adat kebudayaan Sulawesi utara (minahasa) Rumah adat suku Minahasa dari provinsi Sulawesi utara  disebut Rumah Panggung. Rumah ini merupakan rumah panggung yang dibangun di atas tiang dan balok-balok yang di antaranya terdapat balok-balok yang tidak boleh disambung. Rumah adat Minahasa ini sangat unik, dimana rumah ini bisa di bongkar pasang, rumah ini hanya di buat dengan Kayu yang pada permukaanya tidak terdapat Ukiran, namun hanya kayunya saja yang di silang-silangkan, meskipun hanya dengan ukiran saja namun rumah ada Minahasa ini sudah di ekspor ke Misalnya di Eropa, ada Belanda, Swedia, Findalia, Spanyol, Jerman, dan Denmark. Begitu juga dengan Australia, Amerika Serikat, Argentina, Venezuela, serta beberapa negara Afrika, seperti Tanzania dan Zambia, sementara yang di bagian Asia Uni Emirat Arab, Saud Arabia, India, Malaysia, Singapura, Cina, dan Jepang serta Korea.

Macam-macam Tarian yang ada di Sulawesi Utara
Ø  Tari Mahambak
Arti harfiah mahambak ialah begembira dan bersukacita. Bergembira menyambut perjumpaan dan persatuan. Tari mahambak kemudian menjadi bagian dari setiap upacara atau perayaan yang membahagiakan, seperti “naik rumah baru”, panen hasil bumi yang melimpah, dan lain-lain. Tari mahambak sendiri sering digunakan oleh orang kota Manado sendiri. 
Ø  Tari Maengket
Maengket terdiri dari 2 babak, yaitu :
- Maowey Kamberu
- Marambak  Lalayaan. Maowey Kamberu adalah
suatu tarian yang dibawakan pada acara pengucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, dimana hasil pertanian terutama tanaman padi yang berlipat ganda/banyak. Marambak adalah tarian dengan semangat kegotong-royongan (mapalus), rakyat Minahasa bantu membantu membuat rumah yang baru. Selesai rumah dibangun maka diadakan pesta naik rumah baru atau dalam bahasa daerah disebut “rumambak” atau menguji kekuatan rumah baru dan semua masyarakat kampung diundang dalam pengucapan syukur. Lalayaan adalah tari yang dilakukan saat bulan purnama Mahatambulelenen, para muda-mudi melangsungkan acara Makaria’an — mencari teman hidup.  Tarian Maengket sendiri biasanya terdiri jam 6-12 pasangan dan 1 kapel yang menuntun akan tarian itu sendiri, yang hanya di tuntun oleh tambor kecil yang ada 2.
Ø  Tari Kabasaran
Kabasaran adalah Tari Perang, mengangkat atau memuliakan perang ke dalam karya estetika, itu memberi gambaran tentang masyarakat itu sendiri. Itu ungkapan dari watak dan nilai-nilai budaya masyarakat Tari kabasaran sendiri memiliki daya tarik tersendiri dimana sesuai dengan nama dari tarian yaitu kabasaran, para pemainnya-pun di tuntut untuk bermain dan sekaligus berteriak agar suasana menjadi semakin garang, Tari Kabasaran juga ketika di mainkan mereka menggunakan Pedang Asli. Dsb


Musik Tradisional-Kolintang

Kolintang atau kulintang adalah alat musik khas daerah Minahasa,
Sulawesi Utara. Kolintang dibuat dari kayu lokal yang ringan namun kuat
seperti telur, bandaran, wenang, kakinik kayu cempaka, dan yang mempunyai
konstruksi fiber paralel. Nama kolintang berasal dari suaranya: tong (nada
rendah), ting (nada tinggi) dan tang (nada biasa). Dalam bahasa daerah, ajakan
"Mari kita lakukan TONG TING TANG" adalah: "Mangemo kumolintang".
Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang. Beberapa group
terkenal seperti Kadoodan, Tamporok, Mawenang yang sudah eksis lebih dari
35 tahun.Pembuat kolintang tersebar di Minahasa dan di pulau Jawa, salah satu
pembuat kolintang yang terkenal Petrus Kaseke.

Institut Seni Budaya Daerah Sulut (ISBDS)

Di Sulawesi sendiri memiliki suatu musem yang di beri nama Institut Seni Budaya Daerah Sulut disana terdapat berbagai macam alat music tempo dulun serta salah satu benda seni yang sudah tercatat di Guiness World Records(http://maengket.blogspot.com/2011/02/museum-seni-pinawetengan.html) disana juga terdapat berbagai macam-macam tempat untuk melaksanakan berbagai macam acara Daerah, di Institut Seni ini ada banyak koleksi Kain Batik Bentenan atau Kain khas Sulawesi Utara sendiri karena disana ada banyak koleksi baik dari kain teun atau berbagai macamm batik yang asli di produksi oleh warga Minahasa sendiri.



Kesimpulan

            Saat ini, tidak bisa di pungkiri kalau ada banyak hal yang sedang mengocang dunia, temasuk Indonesia, kebudayaan yang ada pun ikut mengalami perubahan, tidak sering ketika di zaman seperti saat ini kita milai jarang melihat generasi mudah mulai meniggalkan kebudayaan yang ada di daerah kita masing-masing, namun juga tidak jarang juga kita menemui ada banyak generasi muda yang mengemari namun juga mereka berusaha untuk mempertahankan budaya yang ada di daerah mereka masing-masing, Indonesia yang terkenal akan budaya-budaya yang ada di setiap daerah membuat Indonesia menjadi Unggulan dalam kebudayaan dalam suatu Negara. Memang untuk mempertahankan suatu kebudayaan yang sudah diwariskan oleh nenek moyang kita, membuat kita sulit untuk mempertahankannya di era Globalisasi seperti ini. Namun tentu bagaimana usaha dan upaya kita tentu juga di perhitungkan dalam mempertahankan sesuatu apalagi sesuatu yang berhubungan dengan warisan oleh nenek moyang, kita sebagai generasi mudah di latih agar ketika peubahan zaman datang kita di ajak untuk mempertahankan apa yang telah menjadi kepunyaan kita terlebih dahulu, sebelum apa yang kita miliki itu di ambil alih oleh yang lain terutama yang berhubungan dengan KEBUDAYAAN DAERAH KITA TERCINTA.






Di unduh pada tanggal 20 Februari 2013, “Budaya Sulut”,di akses dari:
(http://maengket.blogspot.com/2011/02/museum-seni-pinawetengan.html

1 komentar:

Unknown mengatakan...

boleh juga bagus nih jadi bahan refernsi untuk kebudayaan sulawesi


http://www.marketingkita.com/2017/08/Manajemen-Sumber-Daya-Manusia-Dalam-Ilmu-Marketing.html