Selamat menikmati berbagai artikel dan makalah dari teman-teman Mahasiswa ISBD, ditunggu komentar, kritik dan saran anda pada posting tulisan tersebut, dalam kolom komentar. Atau anda bisa mendapat kiriman artikel via email dengan memasukan alamat email anda pada kolom diatas. Terima Kasih

Senin, 03 Maret 2014

Globalisasi, Dampaknya Pada Kebudayaan Indonesia

Oleh : Andrianus Kevin H-672012016_MD302B

A.    Pemahaman mengenai globalisasi
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia diseluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya, populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
Globalisasi berasal dari kata global yang maknanya adalah universal atau menyeluruh. Globalisasi merupakan suatu proses yang menyamaratakan setiap wilayah di bumi ini tanpa adanya batasan suatu wilayah atau negara. Ajaran globalisasi adalah ajaran yang berasal dari barat. Globalisasi bangsa barat sudah dimulai sejak dulu kala, namun baru mencapai kesempurnaan sejak ditandainya keruntuhan tembok berlin dan pecahnya uni sovyet. Menjadikan globalisasi bangsa barat menjadi tak terhentikan, sehingga nilai-nilai bangsa barat mulai berinteraksi dengan budaya-budaya barat diseluruh permukaan bumi ini. Interaksi tersebut tidak banyak menimbulkan banyak konflik dan konfrontasi dengan budaya lokal. Bagi masyarakat yang memiliki ketahanan budaya lokal yang kuat. Lambat lain budaya barat akan masuk secara perlahan, namun mereka akan tetap mempertahankan kebudayaan mereka sehingga kebudayaan lokal tidak akan hilang namun bercampur dengan budaya barat. Namun bagi masyarakat yang tidak mempunyai ketahanan budaya yang kuat. Budaya barat akan masuk dan menghancurkan budaya lokal mereka dan mengganti seluruhnya dengan budaya barat, mengakibatkan hilangnya budaya lokal mereka.

B.     Sejarah masuknya globalisasi pada kebudayaan indonesia
Proses masuknya globalisasi pada indonesia sebenarnya sudah sejak jaman dulu kala, ketika ajaran dari hindu-budha masuk ke Indonesia, disusul oleh budaya Islam, kemudian budaya barat. Yang akan saya paparkan disini adalah masuknya globalisasi yang identik dengan masuknya budaya barat ke Indonesia yang menjadikan Indonesia menjadi suatu negara yang seperti sekarang ini.
Proses masuknya budaya barat pada Indonesia yang pertama adalah penjajahan oleh Belanda. Yang kedua adalah runtuhnya komunisme di perang dingin yang akhirnya membuat ajaran kapitalisme menjadi solusi atau jalan yang paling menang pada saat itu, sehingga Indonesia menerimanya. Yang juga karena pada saat itu banyak masyarakat Indonesia yang mempelajari ajaran/ budaya barat karena bangsa barat merupakan bangsa yang maju dan patut untuk dipelajari budayanya untuk memajukan Indonesia pula. Namun dengan mempelajari budaya barat, sama saja dengan menerima globalisasi/ budaya barat dan mendatangkan budaya tersebut ke Indonesia. Kemudian ajaran tersebut meluas dan berkembang di Indonesia.


C.    Dampak / untung-rugi masuknya globalisasi pada kebudayaan indonesia serta reaksi kebudayaan indonesia pada globalisasi
Globalisasi membawa bermacam dampak pada kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia yang sudah lama ada, lama kelamaan hilang dan luntur di tengah arus globalisasi ini. Budaya barat lambat laun diterima baik secara ideologi, maupun agama. Meskipun pada pasca penerimaan globalisasi, masyarakat Indonesia sempat menolak, namun sama seperti negara lainnya, akhirnya diterima juga, ini dikarenakan pula oleh kekuatan perekonomian dan teknologi barat yang sudah mendunia, serta dari segi kesiapan mental masyarakat Indonesia sendiri yang memang belum mampu secara SDM-nya untuk mengelola perekonomian Indonesia. Sehingga secara mau tidak mau diterimalah budaya barat tersebut masuk ke Indonesia. Namun apakah globalisasi tersebut menghapus budaya kita? Tentu tidak. Tidak secara langsung dan menyeluruh lebih tepatnya.
Pada banyak kawasan di Indonesia, suku-suku di daerah masih menganut adat mereka masing-masing. Perubahan globalisasi hanya terasa secara nyata dan kuat pada jawa, meskipun pada wilayah lain juga terkena, namun pada artikel ini, saya akan menekankannya pada wilayah jawa karena dampak globalisasi terasa kuat pada pulau jawa ini. Globalisasi telah menekan kebudayaan jawa dan menghilangkan adat jawa meskipun tidak seluruhnya. Salah satu contohnya adalah kejawen. Yang lambat laun tidak dipelajari dan dihayati oleh masyarakat jawa sebagai orang jawa, dan sebagai gantinya meilihat teknologi yang dibawa oleh globalisasi. Ini menunjukan masyarakat Indonesia terutama jawa, sudah dipengaruhi oleh budaya barat yaitu salah satunya adalah teknologi. Meskipun teknologi memang membawa banyak pula dampak positif pada Indonesia, karena dengan datangnya teknologi, memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Meskipun teknologi memudahkan kita, namun apakah tidak berlebihan? Kita lihat contohnya pada bangsa barat atau jepang. Meskipun jepang menerima globalisasi, bukan berarti mereka “over” dalam menerimanya. Begitu pula bangsa barat yang menyebarkan globalisasi ini. Meskipun barat yang memasukan budaya ini, bukan berarti mereka menggunakan teknologi tersebut sebagai kebutuhan pokoknya. Pada realitasnya, meskipun Indonesia enggan dalam menerima budaya barat. Namun pada prakteknya, sekarang masyarakat Indonesia tidak bisa lepas dari teknologi itu sendiri, dikarenakan sifat dari masyarakat Indonesia yang sangat konsumptif dan sifat masyarakat yang penuh gengsi. Menjadikan teknologi di “over” gunakan. Sehingga budaya barat yang semestinya hanya di ambil maknanya atau kegunaannya jadi tidak digunakan sepenuhnya dan hanya sebagai ajang pamer saja.
Adapula keuntungan dari masuknya globalisasi pada Indonesia ini. Yaitu, globalisasi memberikan Indonesia wawasan yang luas tentang dunia, baik pada bidang perdangangan, komunikasi, maupun teknologi. Dengan masuknya globalisasi, Indonesia dapat mencoba untuk bersaing secara Internasional dengan melibatkan diri pada perekonomian dunia, dan bidang teknologinya. Serta taraf hidup masyarakat yang lebih baik. Sebenarnya untuk taraf hidup ini, bersifat relatif. Bagi bangsa barat, pola hidup masyarakat Indonesia sebelum diberi globalisasi, terkesan tidak baik, meskipun bagi masyarakat Indonesia pada saat itu sudah terkesan baik. Bedanya, globalisasi ini memberikan kesetaraan bagi masyarakat Indonesia sehingga diharapkan globalisasi akan memberikan pola hidup yang baik bagi seluruh masyarakatnya. Serta berkembangnya ilmu pengetahuan Indonesia, karena saling terbuka dengan dunia luar.
Sedangkan beberapa dampak negatif yang ada. Yaitu, seperti yang sudah saya sebutkan tadi adalah sikap konsumptif Indonesia. Kemudian hilangnya sikap gotong royong Indonesia, digantikan oleh sikap Individualistik, dikarenakan oleh teknologi yang dibawa oleh globalisasi, menjadikan masyarakat Indonesia terpusat pada kecanggihan teknologi dan berinteraksi lebih dengan teknologi daripada dengan manusia sekitarnya.kemudian kesenjangan sosial yang timbul karena faktor kaya-miskin dan punya tidak punya. Serta tumbuhnya masalah lingkungan. Dengan berkembangnya globalisasi, maka berkembang pula pembangunan di Indonesia yang memakan banyak tempat yang juga dikarenakan oleh banyaknya penduduk di Indonesia, sehingga lingkungan menjadi terkikis, wilayah hijau sekarang semakin sedikit, dan tertutupi oleh aspal dan perumahan-perumahan.

D.    Upaya penanganan Globalisasi untuk Indonesia...
            Untuk mengatasi pengaruh-pengaruh negatif globalisasi. Disarankan upaya-upaya berikut agar jati diri Indonesia tetap menjadi Indonesia dan tidak menjadi boneka bangsa barat. Upaya-upaya tersebut antara lain:
1.      Memperkuat jati diri bangsa (Identitas nasional) dan memantapkan budaya nasional. Memperkental budaya Indonesia, serta mengajari budaya Indonesia pada generasi muda, serta menanamkan moral ajaran Indonesia yang baik pada generasi muda, sehingga generasi muda akan tertarik pada budaya Indonesia dan memperkuat kebudayaan kita.
2.      Memperkuat interaksi dengan bangsa Indonesia antar manusia dengan manusia. Sehingga kita tidak diperbudak oleh teknologi.
3.      Memperkuat SDM Indonesia sehingga nantinya Indonesia tidak perlu bergantung lagi pada budaya barat dan menjunjung budaya kita sendiri diatas budaya barat.

E.     Kesimpulan
            Budaya barat / globalisasi meskipun membawa dampak positif bagi Indonesia. Namun bangsa Indonesia nampaknya kurang siap dalam menerimanya, dan perlu bagi bangsa Indonesia untuk mengkoreksi diri terlebih dahulu dan memperkuat SDMnya, sehingga tidak diperbudak oleh globalisasi ini dan jika memang ingin menerapkan globalisasi, sekiranya dengan SDM yang mapan, maka teknologi yang dibawa oleh globalisasi, tidak cuma dijadikan gengsi atau pamer semata, namun dapat dikembangkan dan mengharumkan nama bangsa.

Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi (dikutip tanggal 27 februari 2014 pukul 10:21 PM)
Adi Ekopriyono, Jawa menyiasati globalisasi, UKSW, Salatiga, 2012

Tidak ada komentar: